Minggu, 25 September 2011

UNSUR INTRINSIK SASTRA-Biografi dalam sastra


Biografi dan Autobiografi
A.    Pengertian Biografi
  Biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup, dan graphien yang berarti tulis. Dengan kata lain biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang. Biografi, secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang.
Biografi dapat berbentuk biografi singkat dan biografi yang panjang. Biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang dan peran pentingnya sementara biografi yang panjang meliputi, tentunya, informasi-informasi penting namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya dituliskan dengan gaya bercerita yang baik.
Biografi menganalisa dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Lewat biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal, namun demikian, biografi tentang orang biasa akan menceritakan mengenai satu atau lebih tempat atau masa tertentu. Biografi seringkali bercerita mengenai seorang tokoh sejarah, namun tak jarang juga tentang orang yang masih hidup. Banyak biografi ditulis secara kronologis. Walau begitu, beberapa yang lain berfokus pada topik-topik atau pencapaian tertentu.
Biografi memerlukan bahan-bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa benda-benda seperti surat-surat, buku harian, atau kliping koran. Sedangkan bahan-bahan pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku referensi atau sejarah yang memaparkan peranan subyek biografi itu.
B.     Biografi dan Sastra
Biografi  hanya bernilai sejauh member masukan tentang penciptaan karya sastra. Tetapi biografi juga dapat dinikmati karena mempelajari hidup pengarang yang jenius, menelusuri perkembangan moral, mental, dan intelektualnya, yang tentu menarik. Biografi juga dapat dianggap sebagai studi yang sistematis tentang psikologi pengarang dan proses kreatif.
Tiga sudut pandang ini perlu dibedakan. Yang relevan dengan studi sastra adalah, yang pertama - yang menganggap bahwa biografi menerangkan dan menjelaskan proses penciptaan karya  sastra yang sebenarnya. Sudut pandang kedua mengalihkan pusat perhatian dan karya ke pribadi pengarang. Sedang yang ketiga memperlakukan biografi sebagai bahan untuk ilmu pengetahuan atau psikologi penciptaan artistik.
Biografi adalah genre yang sudah kono. Pertama-tama biografi secara kronologis maupun secara logis adalah bagian dari historiografi. Biografi tidak membedakan negarawan, jendral, arsitek, ahli hukum, dan penganggur. Sejalan dengan pemikiran ini, Coleridge berpendapat bahwa setiap kehidupan - walaupun tak ada artinya, jika diceritakan secara jujur – pasti akan menarik. Dimata penulis biografi, pengarang adalah orang biasa yang perkembangan moral, intelektual, karir, dan emosinya bias direkontruksi dan dinilai berdasarkan standar tertentu – biasanya system nilai etika dan norma-norma prilaku tertentu. Oleh karena itu, biografi bias berbentuk fakta biasa, seperti fakta tentang  kehidupan siapa saja. Jadi, permasalahan, penulis biografi adalah permasalahan sejarah. Penulis biografi harus menginterpretasikan dokumen, surat, laporan saksi mata, iangatan, dan pernyataan autobiografis. Kemudian ia harus memutuskan mana bahan yang asli dan saksi mana yang dapat dipercaya. Dalam proses penulisannya, ada masalah penyajian kronologis, masalah seleksi, dan penilain untuk jujur atau menutupi sejumlah rahasia. Rahasia. Biografi sebagai suatu genre berurusan dengan masalah-masalah tersebut – yang sebenarnya bukan masalah ssatra sama sekali.
Seandainya pun untuk biografi ada pada karya sastra, unsur-unsur ini sudah diatur kembali, sudah mengalami penyulapan (makna pribadinya hilang), dan yang tinggal adalah sebuah karya yang berdiri sendiri – tersusun atas bahan-bahan pembentuknya. Bagaimanapun tetap ada hubungan, kesejajaran, dan kesamaan tidak langsung antara karya dan pengarangnya. Karya penyair bias merupakan topeng, atau suatu konvensi yang didramatisasi. Tapi konvensi yang dipakai jelas berdasarkan pengalaman dan hidupnya sendiri.  Dalam konteks inilah kita melihat manfaat pendekatan niografis. Pendekatan ini berguna untuk menjelaskan makna alusi dan kata-kata yang dipakai dalam karya sastra. Kerangka biografi dapat membantu kita mempelajari masalah pertumbuhan, kedewasaan, dan merosotnya kreatifitas pengarang. Biografi juga mengumpulkan bahan untuk menjawab sejarah sastra seperti bacaan pengarang, persahabatan pengarang dengan sastrawan pengarang, perjalanannya, serta daerah yang pernah dikunjunginya. Semua ini menjelaskan tradisi yang berlaku didaerah pengarang serta bahan-bahan yang dipakainya dalam karya sastra.
Meskipun demikian, pendekatan biografis tetap memunyai dampak terhadap penilaian karya sastra. Tidak ada bukti bahwa karya sastra dapat menambah atau mempengaruhi penilaian kritik sastra. Kriteria “ketulusan”  (sincerity) tidak dapat diartikan: sejauh mana karya sastra patuh pada kejujuran biografis. Ini berrarti mencari persamaan langsung antara pengalaman dan perasaan pengarang di dalam dan di luar karya sastra.

C.    Jenis-jenis Biografi
 Biografi adalah suatu kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang yang bersumber pada subjek rekaan (non-fiction / kisah nyata). Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tangga lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang,tetapi juga menceritakan tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut yang menonjolkan perbedaan perwatakan termasuk pengalaman pribadi. Jenis-jenis biografi yaitu:
1. Berdasarkan sisi penulis, dibedakan dari
1.1. Autobiografi: Ditulis sendiri oleh tokoh yang tercatat perjalanan hidupnya
1.2  Biografi: Ditulis oleh orang lain, berdasarkan izin penulisan dibagi atas :
 1.2.1 Authorized biography, yaitu biografi yang penulisannya seizin atau sepengetahuam tokoh didalamnya
1.2.2 Unauthorized biography, yaitu ditulis seseorang tanpa sepengetahuan atau izin dari tokoh di dalamnya (biasanya karena telah wafat)
2. Berdasarkan Isinya, dibagi atas:
2.1. Biografi Perjalanan Hidup, Isinya berupa perjalanan hidup lengkap atau sebagian paling berkesan.
2.2. Biografi Perjalanan Karir, Isinya berupa perjalanan karir dari awal karir hingga karir terbaru, atau sebagian perjalanan karir dalam mencapai sukses tertentu.
3. Berdasarkan persoalan yang dibahas, dibagi atas:
3.1. Biografi politik, yaitu penulisan tokoh-tokoh di negeri ini dari sudut politik. Dalam biografi semacam ini bahan-bahan dikumpulkan biasanya melalui riset. Namun, biografi semacam ini kadang kala tidak lepas dari kepentingan penulis ataupun sosok yang ditulisnya. Intelektual biografi yang juga disusun melalui riset dan segenap temuan dituangkanpenulisnya dalam gaya penulisan ilmiah.
3.2. Biografi jurnalistik ataupun biografi sastra, yaitu  materi penulisan biasanya diperoleh dari hasil wawancara terhadap tokoh yang akan ditulis maupun yang menjadi rujukan sebagai pendukung penulisan. Ini lebih ringan karena hanya keterampilan dan wawancara.
4.  Berdasarkan penerbitannya, dibagi atas:
4.1. Buku Sendiri, bahwa penerbitan buku kategori ini dilakukan atas inisiatif penerbit dengan seluruh biaya penulisan, percetakan, danpemasaran ditanggung oleh produsen. Biografi jenis ini biasanya memuat kisah hidup tokoh-tokoh yang diperkirakan akan menarik perhatian publik.
4.2. Buku Subdisi, bahwa biaya pembuatan buku jenis ini sebagian dibiayai oleh sponsor. Biasanya pola ini dilakukan pada buku-buku yang diperkirakan dari segi komersial tidak akan laku atau kalaupun bisa dijual harganya sangat tinggi sehingga tidak terjangkau.

D.    Langkah-langkah dalam Mengulas Sebuah Biografi
 Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan dalam membuat ulasan buku biografi yaitu:
1.      Membuat ringkasan riwayat hidup tokoh dalam biografi
2.      Mencatat gagasan dan sikap/tindakan yang mengagumkan atau mengharukan dari tokoh.
3.      Memilih sikap atau tindakan tokoh yang dapat dicontoh dalam kehidupan sehari-hari.
4.      Menyusun kerangka ulasan dengan memanfaatkan ringkasan, catatan, dan pendapat.

E.     Pengertian Autobiografi
  Pada bahasan tentang biografi, terdapat pembagian biografi berdasarkan sisi penulis yang dibedakan menjadi autobiografi dan biografi. Autobiografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang/ tokoh yang ditulis oleh dirinya/ tokoh itu sendiri.
F.     Beberapa Masalah dengan Autobiografi
Kecenderungan untuk melebih-lebihkan jika berbicara mengenai diri mereka, dan membuat opini seolah sebagai fakta. Tidak dapat dipastikan. Jika satu-satunya sumber dari suatu fakta mengenai salah seorang tokoh adalah diri tokoh tersebut sendiri, maka pembaca tidak dapat memastikannya. Pembaca tidak akan dapat memastikan harapan, mimpi, pemikiran, dan aspirasi tokoh tersebut. Walaupun mungkin benar, jika pembaca tidak dapat memastikan hal tersebut, hal tersebut tidak layak dipublikasikan.
 Orang sering memasukkan informasi ke dalam autobiografi yang belum pernah diterbitkan di tempat lain, atau merupakan hasil dari pengetahuan dari tangan pertama. Informasi semacam ini mengharuskan pembaca untuk melakukan riset primer untuk dapat memastikannya. Sebagai contoh, tidak terkecuali pada ukuran sepatu tokoh, untuk suatu alasan yang luar biasa, telah menjadi pengetahuan publik, memasukkan ukuran sepatu tokoh ke dalam artikel mengenai diri tokoh adalah riset orisinal, karena untuk memastikan hal itu mengharuskan pembaca untuk datang dan mengukur kaki tokoh itu sendiri.

Sumber:
Lestari, Dwi Endang, dkk. 2005. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Kelas VIII. Klaten: Intan Pariwara.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1995. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

3 komentar:

  1. Biografi
    adalah suatu kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang yang bersumber pada subjek rekaan (non-fiction / kisah nyata). Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tangga lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang,tetapi juga menceritakan tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut yang menonjolkan perbedaan perwatakan termasuk pengalaman pribadi, Ir. Soekarno adalah anak dari pasangan Raden Soekemi Sosrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Beliau lahir di kota Surabaya, l6 Juni tahun 1901. Ir. Soekarno adalah seorang muslim. Beliau pernah menikah dengan beberapa orang wanita, mereka adalah : Fatmawati, Haryati Heldy Djafar, Hartini, Inggit Garnasih, Kartini manoppo, Yurike Sanger, Oetari, dan Ratna Sari Dewi. Pernikahan beliau dikaruniai beberapa orang anak, Adapun nama nama anak beliau antara lain: Megawati Soekarno Putri, Rachmawati Soekarno Putri, Mohammad Guruh Irianto Soekarno Putra, Sukmawati Soekarnoputri, Taufan Soekarnoputra, Bayu Soekarnoputra, Totok Suryawan, Kartika Sari Dewi Soekarno, Guntur Soekarnoputra, Ayu Gembirowati, Rukmini Soekarno

    BalasHapus